Rabu, 07 Maret 2012


DINAMIKA POPULASI
by.  ibu netty
Populasi

Populasi merupakan kumpulan dari kelompok organism terdiri dari spesies tertentu dalam suatu daerah , suatu populasi terdiri dari unit-unit yang membangun populasi.

Menurut Tarumingkeng (1994)
"Sehimpunan individu atau kelompok individu yang tergolong dalam suatu spesies dan pada suatu waktu tertentu menghuni suatu wilayah ruang tertentu dan lingkungan tertentu".

Sifat khas yang dimiliki populasi yaitu kerapatan (densitas), laju kelahiran, laju kematian, sebaran umur, potensi biotic, sifat genetic, perilaku dan pemencaran (distribusi).

Sub Populasi
Sub populasi adalah sebagian atau satu fraksi dari suatu populasi dan bagian ini dapat mempertahankan atau melangsungkan sifat genetiknya walaupun ada perbedaan antara sub populasi tetapi perbedaan inipun bersifat turun temurun.


POPULASI DALAM EKOSISTEM

Populasi dalam ekosistem adalah kumpulan populasi yang terdapat dalam perairan yang dinamakan komunitas, komunitas sebagai unit biologi bersama-sama komponen benda mati disekelilingnya mengadakan interaksi dinamakan ekosistem. Berdasarkan elemen biologinya, keadaan ekosistem teresterial lebih kompleks daripada aquatic. Karena dalam terrestrial terdapat berbagai macam makhluk hidup, yaitu manusia, hewan yang memiliki keanekaragaman cukup tinggi dan tumbuhan sehingga komponen ini lebih kompleks elemen biologinya dan lebih cepat rusak.


PARAMETER POPULASI

Parameter populasi yaitu densitas (jumlah perunit area), pola pertumbuhan distribusi, struktur umur, pertumbuhan dalam jumlah atau biomass, laju natalitas, laju mortalitas.

Parameter individu yaitu ukuran, morfologi, pertumbuhan dalam panjang dan berat, natalitas, mortalitas.

Terdapat berbagai jenis pola distribusi :
1. Pola Distribusi Vektor

Dipengaruhi factor kimia, fisika, lingkungan (suhu, salinitas, arus, cahaya,bentuk dasar, dll), Contoh : pola distribusi ikan di estuaria

2. Pola Distribusi Reproduksi

Berkaitan dengan reproduksi, baik sebelum, selama maupun sesudah memijah.

3. Pola Distribusi Acak

Didapatkan dari dalam lingkungan yang Uniform

4. Pola distribusi Contagious

Berkelompok

5.Pola Distribusi Over Despesion

Pola distribusi individu lebih jarang dari distribusi acak, kadang merupakan kelompok kecil yang hamper uniform.

6. Pola Distribusi Co-Acak

Pola yang dipengaruhi oleh kompetisi dua spesies yang berdekatan (makanan, ruang, toleransi lingkungan).



STRUKTUR UMUR

Natalitas dan mortalitas yang terjadi pada populasi menghasilkan satu set kelompok umur dimana satu kelompok dengan kelompok lain jumlahnya tidak sama.
- Mengetahui set kelompok umur
- Mengetahui pola populasi
- Memperhitungkan tindakan yang tepat untuk pengelolaan.

Dalam membahas kelompok umur dikenal istilah “Kohort”, suatu kohort ikan adalah sekelompok ikan yang seumur sama dan berasal dari stok yang sama (sparre, et al, 1989). Misalnya dalam suatu perairan pada tahun 1970 terjadi pemijahan yang berhasil dari satu sepesies, anak-anak ikan dalam perairan tersebut yang berasal dari kelahiran tahu 1970 dinamakan “satu kohort”.



BAGAIMANA TIMBULNYA SUB POPULASI

-Misalnya ikan Soskeye salmon (Onchorynchus nerka) merupakan jenis anaderomus, mudah landlock (misalnya adanya dam) => ikan terkunci dan beradaptasi di tempat tersebut , karena pengaruh lingkungan tersebut timbulah sub populasi.
-Suatu stok ikan di suatu danau, karena stok maturitinya berbeda-beda maka adanya pemijahan disungai A dan sungai B berlangsung terus menerus pengaruh lingkungan genseregation sifatnya berbeda-beda dan kemudian terjadi sub populasi.
-Factor lainya yang berpengaruh yaitu factor geologis, pencemaran fisiologis genetis dan kondisi fisik ikan yang bersangkutan.

Cara pemisaha sub populasi

Anatomi

-Meristik dan morfometrik baik dengan cara internal maupun eksternal.

-Cytologist, misalnya bentuk sel, jaringan dan jumlah butir darah merah.

-Internal anatomi : pseudobranchia.

Tagging dan recovery

Yaitu pemberian tanda ikan dan menemukan kembali, ini biasanya untuk spesies pemigrasi sifat fisiologis (pertumbuhan, kecepatan pencernaan), biokimia (asam amino otot, komposisi darah), life history (waktu dan tempat berpijah, food and feeding habit). Namun cara termudah adalah menggunakan cara anatomi dan life history.

v  Suatu populasi bias dikatakan terdiri dari sub populasi jika terjadi perbedaan yang dipertahankan dari tahun ke tahun.

 Stok dan Unit Stok

Stok populasi adalah bagian dari populasi dengan cirri-ciri atau tanda yang disebabkan oleh keadaan lingkungan dan sifat ini tidak turun temurun
Menurut perjanjian internasional stok merupakan kelompok ikan yang dapat dengan bebas dieksploitasi dan dikelola.


Secara teoritis Unit Stok adalah suatu kelompok individu dari spesies yang sama jika ada imigrasi atau emigrasi, kedua factor tersebut kurang dihitung dalam study populasi karena kedua factor ini dianggap sama.

Menurut Gulland unit stok merupakan kelompok yang terdiri tanpa campur tangan di luar memperoleh karakter biologi dan dampak penangkapan seragam.

Contoh Unit Stok :

Ikan cod di Norwegia  yang memijah di perairan Lofoten kemudian telur dan larvanya terbawa hanyut oleh arus ke perairan spitz Bergen dan laut Barents kemudian pada saat berumur 7 tahun ikan tersebut kembali ke perairan Lofoten untuk memijah.
Ikan Sidat di eropa dan amerika

Selasa, 06 Maret 2012

 Materi Jilid 2

Konsep Manajemen Sumbernya Perairan

I. TUJUAN DAN KONSEPSI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

1. Tujuan dan Sasaran
Pengertian
Pengelolaan Sumberdaya perairan yaitu sebagai usaha manusia dalam mengubah ekosistem sumberdaya perairan agar manusia memperoleh manfaat yang maksimal dengan mengusahakan kontinuitas produksinya.

Tujuan/Sasaran
1. Memanfaatkan ekosistem sumberdaya perairan sedemikian rupa sehingga kapasitas fungsionalnya untuk memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia tidak merusak dan dapat berkelanjutan.
2. Mengalokasijan sumberdaya perairan dalam ruang dan waktu untuk memenuhi kebutuhan manusia.

2. Konsepsi Manajemem Sumberdaya Perairan(MSP)

Setiap ekosistem alamiah termasuk ekosistem sumberdaya perairan memiliki 4 fumgsi pokok bagi kehidupan manusia yaitu:
A. Jasa pendukung kehidupan(Life Support Services)
segala hal yang diperlukan bagi ekosistem kehidupan manusia(udara, air bersih dan ruang) bagi berkiprahnya segenap kegiatan manusia.
B. Jasa kenyamanan (Amenity Services)
Lokasi beserta atributnya yang dapat dijadikan tempat rekreasi serta pemulihan kedamaian jiwa.
C. Penyedia Sumberdaya Alam
Menyediakan sumberdaya alam yang dapat dikonsumsi langsung atau sebagai bahan baku dalam proses produksi.
D. Sebagai Penerima Limbah
kemampuan menyerap limbah dari kegiatan manusia hingga menjadi suatu kondisi aman.
    Dari keempat fungsi ekosistem alamiah tersebut, bahwa keamanan dua fungsi yang pertama sangat tergantung pada dua fungsi yang terakhir. Apabila fungsi terakhir tidak dirusak oleh manusia, maka fungsi pendukung kehidupan dapat diharapkan tetap utuh.

Apabila keempat fungsi diatas tetep terjaga dan tidak rusak, maka pembangunan yang memanfaatkan sumberdaya perairan akan berkelanjutan(Sustainable)
Secara ekologis, terdapat tiga prinsip yang dapat menjamin tercapainya pembangunan berkelanjutan yaitu:

1. Keharmonisan spasial (Spatial Suitability)
Tidak seluruhnya sumberdaya perairan diperuntukan bagi zona pemanfaatan, tetapi juga harus dialokasikan untuk zona privasi (Pemeliharaan dan Penjagaan) dan zona konservasi (Pengawetan, Perlindungan). Misalnya daerah pemijahan ikan (spawning ground) daerah asuhan(nursery ground) dan jalur hijau pantai.
2. Kalau dipakai untuk buang limbah, harus ada jaminan bahwa jumlah total limbah tersebut tidak melebihi daya asimilasinya (Assimilative Capacity) yaitu kemampuan suatu ekosistem untuk menerima suatu jumlah limbah tertentu sebelum ada indikasi terjadinya kerusakan lingkungan dan atau gangguan kesehatan yang tidak dapat ditolerir.
3. Pemanfaatan Berkelanjutan
-Laju ekstraksinya tidak boleh melebihi kemampuan untuk memulihkan dirinya pada suatu periode tertentu.
-Pemanfaatan harus dilakukan dengan cermat, sehingga efeknya tidak merusak lingkungan sekitarnya yang akan mengakibatkan uapaya rehabilitasinya sulit dan memerlukan biaya yang tinggi.

II. MASALAH BEBAN MASUKAN
1. Permasalahan
a. Sumber daya perairan mempunyai fungsi serbaguna, sebagai contohnya danau/waduk digunakan untuk pembuangan limbah, terjadi konflik antar penggunaan yang saling bertentangan.
B. Merupakan ekosistem yang terbuka sehingga sangat mudah menerima sesuatu (beban yang masuk) baik yang berasal dari ekosistem disekitanya maupun dari ekosistem itu sendiri. Beban masukan selanjutnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.

2. Sumber/Penyebab Permasalahan dan Pencemaran
a. External yaitu yang berasal dari luar ekosistem yang bersangkutan, misalnya:
-kegiatan Pertanian
-kegiatan Perkebunan
-industri
-Perikanan di luar ekosistem
-domestik
->pada umumnya yang berasal dari daerah aliran sungai(DAS)

b. Internal yaitu yang berasal dari kegiatan yang dikerjakan di dalan ekosistem sumber daya perairan yang bersangkutan (SDP yang sedang dikelola) misanya:
kegiatan budidaya ikan dalam Karamba Jaring Apung

3. Jenis Beban Masukan

Jenis beban masukan yang utama yang dirasakan pada badan-badan perairan antara lain:
a. Hasil proses erosi tanah pada lahan-lahan pertanian dan perkebunan (beban nutrien yang berlebihan pada perairan)
b. Hasil proses industri, domestik dan pertanian(bahan organik dan anorganik) yang merupakan sumber pencemaran perairan.
C. Lumpur dan partikel-partikel tanah lainnya hasil dari proses erosi tanah, longsor dan banjir yang dapat merusak kondisi fisik badan-badan perairan.

4. Dampak Lingkungan

Dampak lingkungan yang paling utama adalah:
A. Terjadinya sedimentasi dan pendangkalan badan-badan perairan.
B. Terjadinya eutrofikasi dari badan-badan perairan.
C.terjadinya pencemaran badan-badan perairan
d. Penurunan kuantitas dan kualitas perairan.
E. Penurunan produktivitas dan produksi perikanan.
F. Penurunan pendapatan penangkap dan pembudidaya ikan
g. Aspek sosial ekonomi(misalnya kesehatan lingkungan, kesulitan mendapatkan air bersih, objek wisata dan sulitnya lahan usaha.

III. STRATEGI
Keseimbangan Ekosistem
1. Selain pertimbangan ekonomi, pertimbangan ekologis juga harus dijadikan dasar yang kuat.
2. Menempatkan ekosistem sumberdaya perairan yang sedang dikelola dalam konteks ekosistem yang lebih luas secara terpadu.
3. Harus ada keharmonisan spasial antara zona produksi dan zona lindung(zona preservasi dan zona konservasi)
4. Harus ada pengalokasian sumberdaya perairan secara bijaksana.
5. Harus ada upaya optimalisasi dan efisiensi penggunaan sumberdaya perairan.
6. Pengendalian beban masukan.
http://www.ziddu.com/download/18794928/KonsepMSPjilid2.doc.html